Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit tropis yang paling umum di Indonesia dan negara-negara lain dengan iklim panas dan lembap. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang memiliki empat serotipe berbeda, dan dapat menimbulkan infeksi berulang dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi. Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, vaksinasi menjadi langkah penting.
Namun selama bertahun-tahun, satu-satunya vaksin dengue yang tersedia, Dengvaxia®, memiliki keterbatasan, hanya disarankan untuk orang yang sudah pernah terinfeksi dengue sebelumnya.
Kini, vaksin dbd generasi baru, qdenga, hadir sebagai solusi dengan cakupan perlindungan yang lebih luas. Vaksin ini dapat diberikan tanpa memerlukan tes infeksi sebelumnya, sehingga memudahkan pelaksanaan vaksinasi massal di wilayah endemik.
Mengapa Vaksin Dengue Lama Terbatas?
Vaksin dengue pertama, Dengvaxia®, dikembangkan untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi dengue. Namun, penelitian lanjutan menunjukkan bahwa pemberian vaksin ini kepada individu yang belum pernah terkena dengue justru meningkatkan risiko infeksi berat akibat mekanisme yang disebut Antibody-Dependent Enhancement (ADE).
Oleh karena itu, vaksin ini hanya direkomendasikan untuk orang yang telah memiliki antibodi dengue. Hal ini tentu menjadi kendala dalam upaya vaksinasi skala luas, karena memerlukan pemeriksaan serologis terlebih dahulu untuk menentukan status infeksi seseorang.
Selain itu, usia pemberian juga dibatasi, yakni antara 9 hingga 45 tahun.
Qdenga: Terobosan dalam Vaksinasi DBD
Qdenga (TAK‑003), yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Takeda, menjadi vaksin vaksin DBD pertama yang tidak memerlukan bukti infeksi sebelumnya. Vaksin ini mengandung virus dengue hidup yang dilemahkan dari keempat serotipe, dirancang untuk memicu respons imun yang kuat bahkan pada mereka yang belum pernah terkena dengue.
Qdenga diberikan dalam dua dosis dengan jarak tiga bulan dan telah mendapatkan pra-kualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei 2024. WHO merekomendasikan vaksin ini untuk anak dan remaja berusia 6 hingga 16 tahun yang tinggal di daerah dengan tingkat penularan dengue tinggi.
Efektivitas dan Keamanan Qdenga
Hasil uji klinis fase III menunjukkan bahwa qdenga memiliki efektivitas sebesar 80% dalam mencegah infeksi dengue bergejala setelah dua dosis vaksinasi. Bahkan, efektivitas dalam mencegah rawat inap akibat dengue tercatat mencapai sekitar 84%. Keunggulan ini berlaku pada individu baik yang sudah maupun yang belum pernah terinfeksi sebelumnya.
Dalam evaluasi jangka panjang selama empat tahun, vaksin ini tetap menunjukkan perlindungan dengan efektivitas berkisar antara 55% hingga 63% tergantung pada serotipe virus yang menyerang. Efek samping yang muncul umumnya bersifat ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, demam, dan sakit kepala, serupa dengan vaksin pada umumnya.
Data dari European Medicines Agency juga menunjukkan bahwa vaksin ini memiliki profil keamanan yang baik, tanpa temuan serius terkait efek jangka panjang. Reaksi alergi berat sangat jarang, dan secara keseluruhan vaksin ini dianggap aman digunakan untuk program imunisasi nasional.
Kemudahan Akses Tanpa Tes Serologis
Salah satu keunggulan paling signifikan dari vaksin DBD ini adalah kemudahan akses. Dengan tidak diperlukan tes darah untuk menentukan apakah seseorang sudah pernah terkena dengue, proses vaksinasi menjadi lebih cepat, efisien, dan murah. Sangat berguna di wilayah endemik seperti Indonesia, di mana kasus DBD sering meningkat secara musiman dan mengancam sistem kesehatan.
Selain untuk anak dan remaja, beberapa negara juga mempertimbangkan penggunaannya untuk individu dewasa muda hingga usia 60 tahun yang memiliki risiko tinggi atau tinggal di lingkungan dengan tingkat penularan yang tinggi. Meski demikian, perlu diskusi lebih lanjut dengan tenaga medis sebelum vaksinasi pada kelompok usia tersebut.
Konsultasi Mudah Lewat Halodoc
Jika Anda tinggal di wilayah rawan DBD atau memiliki anak usia sekolah, vaksinasi menggunakan qdenga bisa menjadi langkah pencegahan yang cerdas. Kini, Anda bisa langsung konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui apakah vaksin ini cocok untuk keluarga Anda.
Melalui Halodoc, Anda juga dapat mencari tahu fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksinasi DBD terbaru ini, menjadwalkan sesi vaksinasi, dan mendapatkan panduan dari tenaga medis yang tepercaya.
Vaksinasi adalah bentuk perlindungan jangka panjang yang tidak hanya melindungi individu, tetapi juga membantu mengurangi beban kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan hadirnya Qdenga, peluang untuk mengendalikan DBD secara lebih efektif kini semakin terbuka.
Referensi
- World Health Organization. (2024). WHO prequalifies new dengue vaccine. https://www.who.int/news/item/15-05-2024-who-prequalifies-new-dengue-vaccine
- The Lancet Global Health. (2023). Long-term efficacy and safety of a tetravalent dengue vaccine (TAK‑003). https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(23)00522-3/fulltext
- European Medicines Agency. (2022). Qdenga EPAR: Safety and side effects. https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/EPAR/qdenga