Waspadai Obat Kadaluarsa, Tips Cek Obat Sendiri di Rumah

Warta Kotamu
Obat Kadaluarsa
Gambar Ilustrasi "Cek Obat Kadaluarsa Sendiri di Rumah" (wartakotamu.com)

Coba buka lemari obat di rumah. Ada berapa obat yang kamu simpan sejak berbulan-bulan lalu? Mungkin sebagian besar masih utuh, sebagian lainnya bahkan belum dibuka. Tapi pertanyaannya, apakah semuanya masih layak dikonsumsi?

Obat kadaluarsa bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan. Konsumsi obat yang telah melewati masa berlaku tidak hanya menurunkan efektivitasnya, tetapi juga bisa menimbulkan efek samping berbahaya. Sayangnya, banyak orang masih mengabaikan pengecekan masa berlaku obat secara rutin.

Pafi Banjarnegara, terus mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menyimpan dan menggunakan obat di rumah. Artikel ini akan mengajak kamu memahami mengapa obat kadaluarsa perlu diwaspadai, serta bagaimana cara mengecek dan menanganinya sendiri.

Mengapa Obat Kadaluarsa Berbahaya?

1. Penurunan Efektivitas

Obat memiliki zat aktif yang bisa rusak atau terurai seiring waktu. Setelah melewati tanggal kedaluwarsa, efektivitasnya tidak dapat dijamin lagi. Misalnya, antibiotik kadaluarsa bisa gagal mengatasi infeksi, dan justru memperburuk kondisi tubuh.

2. Risiko Efek Samping Berbahaya

Beberapa obat bisa berubah menjadi zat berbahaya setelah kadaluarsa. Obat cair atau sirup misalnya, dapat terkontaminasi bakteri. Obat tablet yang berubah warna atau bau bisa menandakan adanya degradasi kimia yang berpotensi toksik.

3. Kesalahan Penggunaan oleh Anak atau Lansia

Lemari obat yang tidak terorganisir berisiko membuat anak-anak atau lansia mengonsumsi obat tanpa mengecek tanggal kedaluwarsa. Ini bisa menimbulkan reaksi yang berbahaya, bahkan fatal.

4. Peningkatan Resistensi Obat

Obat yang tidak bekerja dengan optimal, seperti antibiotik expired, berpotensi memicu resistensi. Ini artinya, bakteri dalam tubuh akan menjadi kebal terhadap obat-obatan yang biasa digunakan.

Cara Mudah Mengecek Obat Sendiri di Rumah

Pafi Banjarnegara mendorong masyarakat untuk memiliki kemampuan dasar mengecek kondisi obat. Berikut ini beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan di rumah:

Baca juga :
7 Alasan Mengapa Anda Harus Makan Alpukat

1. Periksa Tanggal Kedaluwarsa

Tanggal kedaluwarsa biasanya tercetak di bagian bawah kemasan atau label botol. Format umumnya adalah bulan/tahun (MM/YYYY). Jika hanya tercantum bulan dan tahun, artinya obat aman digunakan sampai akhir bulan tersebut.

Contoh: Jika tertulis Exp: 06/2024, berarti obat tersebut masih bisa digunakan hingga 30 Juni 2024.

2. Amati Warna, Bentuk, dan Bau Obat

  • Obat tablet atau kapsul: Pastikan tidak berubah warna, tidak retak, atau lengket.

  • Obat cair: Cek apakah ada endapan, perubahan warna, atau bau menyengat.

  • Salep: Jangan digunakan jika sudah menggumpal, menguning, atau berbau tengik.

Jika kamu ragu, sebaiknya jangan dikonsumsi.

3. Simpan Obat di Tempat Sejuk dan Kering

Penyimpanan yang tidak sesuai bisa mempercepat kerusakan obat, meskipun belum melewati tanggal kedaluwarsa. Hindari menyimpan obat di kamar mandi atau dekat kompor.

Tips dari pcpafibanjarnegara.org menyarankan untuk menyimpan obat di suhu ruangan (25°C), jauh dari sinar matahari langsung, dan dalam wadah tertutup.

4. Labeli Obat dengan Tanggal Pembukaan

Untuk obat cair atau salep, tulis tanggal saat pertama kali dibuka. Umumnya, obat cair hanya bertahan 1-2 bulan setelah dibuka, meskipun tanggal kedaluwarsanya masih jauh.

5. Pisahkan Obat Dewasa dan Anak

Label dan dosis obat anak sering kali mirip dengan obat dewasa. Untuk menghindari salah konsumsi, pisahkan di wadah terpisah dan beri label yang jelas.

Tips Aman Menyimpan Obat di Rumah

Pafi Banjarnegara menyarankan agar setiap rumah tangga menerapkan “5T Farmasi” sebagai panduan penyimpanan dan pengecekan obat:

  1. Tepat Obat – Simpan hanya obat yang masih dibutuhkan.

  2. Tepat Label – Pastikan label jelas dan terbaca.

  3. Tepat Wadah – Gunakan wadah asli atau wadah farmasi yang tertutup rapat.

  4. Tepat Tempat – Jauhkan dari panas, lembap, dan jangkauan anak.

  5. Tepat Waktu – Rutin periksa masa berlaku setiap 3 bulan.

Baca juga :
Pentingnya Obat Resep Dokter untuk Kesehatan Anda

Bagaimana Cara Membuang Obat Kadaluarsa dengan Benar?

Salah satu kesalahan umum adalah membuang obat kadaluarsa sembarangan, misalnya ke toilet atau tempat sampah biasa. Ini bisa mencemari lingkungan dan disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Langkah Aman Membuang Obat:

  • Campurkan obat dengan bahan tak sedap (misalnya tanah, kopi bubuk bekas, atau pasir kucing).

  • Masukkan ke kantong plastik tertutup.

  • Buang ke tempat sampah rumah tangga yang tidak mudah dijangkau anak-anak atau hewan.

Atau, jika memungkinkan, bawa ke fasilitas farmasi atau apotek yang menyediakan layanan obat take-back atau pengelolaan limbah medis.

Edukasi Keluarga

Edukasi tidak hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tapi juga harus dimulai dari rumah. Ajak anggota keluarga, terutama anak-anak dan lansia, untuk mengenal fungsi dan risiko obat yang mereka konsumsi.

Beberapa hal penting yang bisa diajarkan:

  • Tidak minum obat tanpa membaca label

  • Tidak menyimpan obat sembarangan

  • Tidak meminum obat orang lain

  • Bertanya dulu sebelum mengonsumsi obat baru

Pafi Banjarnegara secara aktif mengadakan edukasi farmasi keluarga, baik secara daring maupun luring. Informasi kegiatan ini bisa ditemukan di pcpafibanjarnegara.org.

Peran Tenaga Farmasi dalam Mengedukasi Masyarakat

Tenaga farmasi tidak hanya bertugas di balik meja apotek, tetapi juga memiliki peran sebagai edukator dan pengawas keamanan obat di masyarakat.

Melalui dukungan dari organisasi seperti Pafi Banjarnegara, para farmasis diberikan pelatihan khusus untuk:

  • Menjadi konsultan obat rumah tangga

  • Membantu masyarakat memilah dan menyimpan obat dengan benar

  • Menggelar penyuluhan keliling terkait obat kadaluarsa

  • Membuka layanan konsultasi daring bagi masyarakat umum

Kesimpulan

Obat yang tampak aman belum tentu benar-benar aman. Mengecek tanggal kedaluwarsa, kondisi fisik obat, serta menyimpannya dengan benar adalah langkah sederhana namun sangat penting. Obat yang sudah tidak layak pakai lebih baik dibuang daripada menimbulkan risiko kesehatan.

Baca juga :
Jangan Tertipu! Begini Cara Memilih Asuransi Kesehatan yang Benar

Tenaga farmasi dan organisasi seperti Pafi Banjarnegara hadir untuk membantu masyarakat memahami pentingnya manajemen obat di rumah. Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung melalui platform seperti pcpafibanjarnegara.org atau mendatangi apotek terdekat.

Mulailah dari sekarang. Ajak keluargamu buka lemari obat hari ini juga, dan cek satu per satu. Karena kesehatan dimulai dari tindakan kecil yang konsisten.

error: