Wartakotamu.com Besuki, Situbondo — Jumat malam, 28 November 2025, suasana di Dusun Rawan, Jalan Gunung Kawi, Desa Besuki, mendadak berubah menjadi malam penuh teror. Seorang pemuda dalam kondisi mabuk berat tiba-tiba mengamuk sambil mengacungkan sebilah clurit, menyerang dan mengancam H. Lukman, Owner Artha LDT, beserta asisten dan sejumlah karyawannya.

Kejadian itu berlangsung tidak jauh dari selatan Perempatan PLN Besuki, tepat di jalur yang ramai dilalui warga.
Tanpa sebab dan tanpa provokasi apa pun, pelaku langsung mengarah kepada rombongan H. Lukman sambil berteriak-teriak ancaman yang membuat warga merinding.
Detik-detik Kepanikan: Jalan Raya Semrawut, Warga dan Pengendara Panik Melarikan Diri
Menurut warga, pelaku tampak sempoyongan namun memegang clurit dengan cara yang benar-benar membahayakan. Sembari mengayunkannya ke udara, ia berjalan ke arah kerumunan dan mengarahkan ujung clurit ke tubuh H. Lukman dan orang-orang di sekitarnya.
Sekejap saja, suasana menjadi chaos.Motor berhenti mendadak. Mobil memutar balik. Warga berteriak memperingatkan pengguna jalan untuk menjauh. Beberapa pemuda tampak berusaha mendekat, namun mundur kembali karena pelaku terlihat sangat tidak terkendali.
“Cluritnya diangkat tinggi-tinggi, sambil teriak mau bunuh. Kami semua ketakutan,” ujar salah seorang saksi yang melihat dari kejauhan.
Dalam situasi genting itu, H. Lukman bersama asistennya memilih menjauh dari lokasi untuk mengamankan diri. Mereka segera menuju Polsek Besuki untuk melaporkan kejadian yang hampir merenggut keselamatan mereka.
Laporan resmi diterima dengan nomor:
LP/B/105/XI/2025/SPKT/POLSEK BESUKI/POLRES SITUBONDO JAWA TIMUR.
Polsek Besuki bergerak cepat. Tanpa menunda waktu, tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan penindakan terhadap pelaku.
Pelaku Berhasil Diringkus: Identitas Diketahui, Motif Masih Misterius.
Tak lama setelah laporan masuk, petugas berhasil melacak keberadaan pelaku. Pemuda yang diketahui bernama Dedi, warga Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, akhirnya ditangkap tanpa perlawanan.
Meskipun proses penangkapan berjalan lancar, polisi menegaskan bahwa tindakan pelaku termasuk ancaman serius yang berpotensi memakan korban jiwa. Karena itu, pelaku langsung ditahan untuk penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Pengakuan H. Lukman: “Kami Tidak Pernah Kenal, Tidak Pernah Berselisih. Tapi Dia Mengancam Nyawa Kami.”

Saat diwawancarai awak media, H. Lukman menuturkan bahwa ia tidak mengenal pelaku, tidak punya urusan apa pun dengannya, dan tidak ada konflik sebelumnya.
“Orang itu tiba-tiba menyerang sambil bawa clurit. Kita tidak tahu motifnya. Ini jelas ancaman nyawa,” tegasnya.
H. Lukman juga menyampaikan bahwa pelaku sempat sujud dan meminta maaf di ruang Reskrim Polsek Besuki, namun hal itu tidak serta-merta menghapus ancaman berat yang sudah terjadi.
“Ini bukan sekadar salah paham. Ini ancaman pembunuhan. Kami tetap serahkan kepada aparat hukum supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti ini kepada siapa pun,” ujarnya menegaskan.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut merasa geram dan cemas. Mereka menilai bahwa tindakan pemuda mabuk bersenjata tajam sudah sangat meresahkan dan harus diberi penindakan tegas.
“Kejadian seperti ini sudah bahaya sekali. Tidak boleh ada toleransi. Hari ini kena orang lain, besok bisa kena warga,” ungkap seorang tokoh masyarakat setempat.
Polsek Besuki: Penyidikan Berlanjut, Bukti Diamankan, Motif Didalami
Polsek Besuki memastikan bahwa kasus ini kini ditangani secara serius. Barang bukti clurit telah diamankan, dan penyidik tengah mendalami kondisi serta motif pelaku.
Aparat mengimbau masyarakat agar tidak takut melapor jika menemukan tindakan yang berpotensi mengancam keselamatan umum, terutama yang melibatkan alkohol dan senjata tajam.

Insiden pada malam itu menjadi bukti bahwa tindakan sembrono seorang pemuda mabuk bisa menciptakan ketakutan massal dan mengancam nyawa banyak orang.
(Red/Tim-Biro Siti Jenar Group Besuki Situbondo Jawa Timur)











