Example 728x250

Operasi LASIK: Apakah Aman dan Apa yang Harus Diketahui?

Warta Kotamu
Operasi LASIK
Operasi LASIK atau Laser-Assisted in Situ Keratomileusis (wartakotamu.com)

Operasi LASIK atau Laser-Assisted in Situ Keratomileusis adalah prosedur yang semakin populer untuk mengoreksi gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Dengan teknologi laser, operasi ini dapat mengubah bentuk kornea sehingga cahaya yang masuk ke mata dapat difokuskan dengan lebih baik ke retina.

Banyak orang tertarik dengan LASIK karena prosedurnya cepat dan dapat menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Namun, seperti prosedur medis lainnya, LASIK juga memiliki manfaat, risiko, serta hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum menjalaninya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah operasi LASIK aman, bagaimana prosedurnya, serta apa saja keuntungan dan risikonya agar calon pasien bisa mengambil keputusan yang tepat.

Apa Itu Operasi LASIK?

LASIK adalah prosedur bedah refraktif yang menggunakan teknologi laser untuk memperbaiki bentuk kornea. Kornea yang tidak sempurna dapat menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan baik ke retina, sehingga penglihatan menjadi kabur. Dengan prosedur LASIK, kornea diubah bentuknya agar cahaya dapat difokuskan dengan lebih baik dan menghasilkan penglihatan yang lebih jelas.

LASIK umumnya digunakan untuk mengoreksi kondisi seperti:

  • Rabun jauh (miopia): Ketika mata terlalu panjang sehingga cahaya terfokus di depan retina
  • Rabun dekat (hipermetropia): Ketika mata terlalu pendek sehingga cahaya terfokus di belakang retina
  • Astigmatisme: Ketika bentuk kornea tidak merata sehingga menyebabkan penglihatan kabur atau terdistorsi

Bagaimana Prosedur Operasi LASIK?

Proses operasi LASIK relatif cepat dan umumnya hanya memerlukan waktu sekitar 10 hingga 15 menit per mata. Berikut adalah tahapan prosedur LASIK:

1. Pemeriksaan Awal

Sebelum menjalani LASIK, dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi mata, termasuk ketebalan kornea, ukuran pupil, dan tingkat kelainan refraksi. Tidak semua orang cocok untuk menjalani LASIK, sehingga pemeriksaan awal sangat penting.

Baca juga :
Manfaat Ampas Teh untuk Perawatan Tubuh Secara Alami

2. Pemberian Obat Tetes Mata Anestesi

Sebelum prosedur dimulai, dokter akan memberikan obat tetes mata anestesi untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi.

3. Pembuatan Flap pada Kornea

Dokter akan menggunakan alat bernama mikrokeratom atau laser femtosecond untuk membuat flap tipis pada bagian atas kornea. Flap ini kemudian akan diangkat untuk memberikan akses pada bagian dalam kornea.

4. Pemakaian Laser untuk Mengoreksi Kornea

Laser eksimer digunakan untuk membentuk kembali kornea sesuai dengan kondisi mata pasien. Proses ini dilakukan dengan presisi tinggi untuk memastikan cahaya dapat terfokus dengan lebih baik ke retina.

5. Penutupan Flap

Setelah koreksi selesai, flap kornea akan dikembalikan ke tempatnya tanpa perlu jahitan. Flap akan melekat kembali secara alami dalam beberapa hari setelah operasi.

6. Pemulihan Pasca Operasi

Pasien akan diminta untuk beristirahat dan menghindari aktivitas yang dapat mengganggu penyembuhan kornea, seperti mengucek mata atau terkena paparan cahaya berlebihan.

Apakah Operasi LASIK Aman?

LASIK telah disetujui oleh badan kesehatan di berbagai negara dan dianggap sebagai prosedur yang aman dan efektif. Namun, seperti prosedur medis lainnya, LASIK memiliki risiko tertentu. Keamanan operasi LASIK bergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi mata pasien, teknologi yang digunakan, serta keahlian dokter yang melakukan operasi.

Secara umum, operasi LASIK memiliki tingkat keberhasilan tinggi, dengan sebagian besar pasien mengalami perbaikan penglihatan yang signifikan dan tidak lagi memerlukan kacamata atau lensa kontak.

Manfaat Operasi LASIK

Banyak orang memilih LASIK karena menawarkan berbagai keuntungan, antara lain:

1. Penglihatan Lebih Jelas

Sebagian besar pasien yang menjalani LASIK mendapatkan penglihatan yang lebih baik tanpa perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Baca juga :
7 Langkah Mengenali Email Phishing

2. Prosedur Cepat dan Minim Rasa Sakit

LASIK hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit per mata dan menggunakan anestesi tetes mata sehingga pasien tidak merasakan sakit selama prosedur.

3. Hasil yang Relatif Cepat

Banyak pasien melaporkan peningkatan penglihatan hanya dalam beberapa jam atau hari setelah operasi.

4. Tidak Memerlukan Jahitan

Flap kornea yang dibuat selama prosedur akan kembali menempel secara alami tanpa perlu dijahit, sehingga proses pemulihan lebih cepat dibandingkan operasi mata lainnya.

5. Bebas dari Kacamata dan Lensa Kontak

Bagi banyak orang, LASIK memberikan kebebasan dari ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak, yang bisa menjadi solusi praktis untuk aktivitas sehari-hari.

Risiko dan Efek Samping Operasi LASIK

Meskipun LASIK memiliki tingkat keberhasilan tinggi, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan:

1. Mata Kering

Setelah LASIK, beberapa pasien mengalami mata kering yang bisa berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan.

2. Sensitivitas terhadap Cahaya

Pasien mungkin mengalami peningkatan sensitivitas terhadap cahaya terang dalam beberapa minggu setelah operasi.

3. Penglihatan Kabur atau Berkabut

Beberapa pasien mungkin mengalami penglihatan kabur atau berkabut sementara yang akan membaik seiring waktu.

4. Efek Halo atau Silau di Malam Hari

Beberapa pasien melaporkan melihat lingkaran cahaya atau silau di sekitar lampu, terutama saat mengemudi di malam hari.

5. Kemungkinan Koreksi Berlebihan atau Kurang

Dalam beberapa kasus, koreksi yang dilakukan mungkin terlalu banyak atau terlalu sedikit, sehingga pasien mungkin masih membutuhkan kacamata dengan resep yang lebih ringan.

6. Risiko Infeksi atau Peradangan

Meskipun jarang terjadi, ada kemungkinan infeksi atau peradangan pada kornea yang perlu ditangani oleh dokter.

Baca juga :
Rahasia Centella Asiatica, Khasiat Luar Biasa untuk Kesehatan

Siapa yang Tidak Disarankan untuk Menjalani LASIK?

Tidak semua orang cocok untuk menjalani operasi LASIK. Beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang tidak disarankan untuk menjalani prosedur ini antara lain:

  1. Ketebalan Kornea yang Tidak Mencukupi
  2. Penyakit Mata Seperti Glaukoma atau Katarak
  3. Penderita Mata Kering Kronis
  4. Wanita Hamil atau Menyusui
  5. Orang dengan Gangguan Autoimun seperti lupus atau diabetes yang tidak terkontrol
  6. Usia di Bawah 18 Tahun karena mata masih berkembang

Kesimpulan

Operasi LASIK adalah prosedur yang aman dan efektif untuk mengoreksi gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Prosesnya cepat, minim rasa sakit, dan hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat.

Namun, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjalani LASIK. Konsultasi dengan dokter mata sangat penting untuk mengetahui apakah prosedur ini cocok untuk kondisi mata masing-masing individu.

Dengan memahami manfaat, risiko, dan persyaratan LASIK, calon pasien dapat membuat keputusan yang lebih bijak untuk kesehatan mata mereka.