Tahap perkembangan motorik anak meningkat seiring pertambahan usia. Berikan stimulus yang tepat agar motorik anak berkembang sesuai usianya.
Mengetahui tahap perkembangan motorik anak adalah suatu kebutuhan yang harus dimiliki semua orang tua. Perkembangan motorik berkaitan erat dengan pertumbuhan fisik anak.
Perkembangan motorik di antaranya mencakup penguatan tulang-tulang serta otot-otot anak. Dengan motorik yang berkembang baik, anak dapat bergerak dan melakukan aktivitas maupun tugas sehari-hari secara sempurna.
Untuk mencapai hal tersebut, tentunya peran dan dukungan orang tua sangat penting. Untuk itu, kami akan menjelaskan apa saja tahap perkembangan motorik anak serta bagaimana cara memberikan stimulus yang tepat.
Apa Itu Perkembangan Motorik?
Perkembangan motorik dapat dipahami sebagai perkembangan kemampuan manusia untuk mengontrol berbagai gerakan tubuh, mengembangkan kemampuan koordinasi, serta memanipulasi objek.
Motorik yang berkembang dengan baik dapat membuat seseorang mampu menggerakkan tubuhnya secara terkoordinasi dan terkontrol sesuai kehendaknya. Terdapat dua jenis perkembangan motorik, yaitu:
1. Motorik halus
Perkembangan yang berfokus pada otot-otot kecil seperti jari tangan, kaki, mata untuk mengembangkan kemampuan koordinasi dalam gerakan kecil. Contoh motorik halus yaitu menulis, memotong, mengancingkan baju, dan lainnya.
2. Motorik kasar
Perkembangan kemampuan yang melibatkan otot-otot besar untuk mengkoordinasikan organ tubuh saat melakukan gerakan besar. Contoh motorik kasar yaitu berdiri, berjalan, duduk, melompat, dan sebagainya.
Beberapa Tahap Perkembangan Motorik Anak
Orang tua perlu mengetahui bahwa perkembangan motorik anak melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Usia 0-3 Bulan
Pada fase usia 0 sampai 3 bulan, anak belajar untuk mengangkat kepala serta dadanya dari lantai. Umumnya mereka masih menggenggam jari dengan erat. Stimulus yang dapat diberikan misalnya:
- Memberikan benda kecil yang bisa digenggam oleh si kecil
- Menyilangkan tangan anak untuk melatih kekuatan otot lengan
- Memberi sentuhan halus pada jarinya
2. Usia 4-6 Bulan
Tahap perkembangan motorik anak usia 4-6 bulan yaitu dapat memiringkan badan ke kiri atau kanan. Selain itu, si kecil mulai belajar menggulingkan badan, tengkurap, atau menggunakan tangannya untuk belajar duduk.
Anak juga mulai mengeksplorasi mainannya dengan menggenggam ataupun menggapainya. Untuk melatih kekuatan motorik pada fase usia ini, orang tua dapat menstimulasi dengan:
- Mengajak ajak meraba benda dengan berbagai tekstur seperti selimut, permukaan mainan yang kasar, permukaan lantai yang halus, dan sebagainya
- Stimulasi dengan suara agar anak terdorong untuk menggerakkan tubuhnya.
3. Usia 7-9 Bulan
Pada tahap perkembangan motorik anak di usia ini, si kecil mampu meraih mainan sendiri tanpa menjatuhkannya. Di usia ini, mereka juga mulai dapat merangkak, duduk, serta mulai belajar berdiri yang menandai perkembangan motorik kasarnya.
Sementara perkembangan motorik halusnya ditandai oleh kemampuan menggapai mainan menggunakan kedua tangannya. Jika anak dapat mengambil benda berukuran kecil dengan ibu jari dan telunjuk, artinya perkembangan motorik halusnya semakin baik.
Stimulasi yang dapat dilakukan orang tua di antaranya:
- Memberikan finger food yang dapat diraih, digenggam dan dimakan sendiri oleh si kecil
- Mendudukkan anak di tempat yang aman lalu letakkan mainan atau panggil namanya untuk menarik perhatian sehingga si kecil mau mencoba merangkak.
4. Usia 10-12 Bulan
Pada rentang usia ini, tahap perkembangan motorik anak sudah lebih kuat. Kemampuan berdiri dan melangkahkan kaki menandai peningkatan motorik kasarnya. Selain itu, anak juga sudah mampu duduk dan mempertahankan keseimbangan tanpa penopang di punggungnya.
Sementara perkembangan motorik halus bisa dilihat dari kemampuannya saat diajak bermain melempar bola atau bertepuk tangan. Orang tua dapat menstimulasi perkembangan motorik pada rentang usia ini dengan cara:
- Memberi wadah berisi mainan kecil yang bisa dikeluarkan lalu dimasukkan kembali
- Mengajak bermain dan ikut merangkak bersama agar tubuhnya aktif bergerak sehingga lebih kuat untuk belajar berdiri dan berjalan.
Semua orang tua tentu menginginkan tumbuh kembang yang sempurna bagi anak-anaknya. Anda dapat memberikan stimulasi yang tepat, pahami tahap perkembangan motorik anak sesuai usianya.